Sebelum meneruskan artikel tentang palet, hari ini saya ingin bercerita tentang 'kisah sedih' di dunia penerjemahan (tapi saya bukan master yang tahu seluk beluk palet lho, saya hanya ingin berbagi mengenai sedikit hal yang saya ketahui sebagai sarana untuk sama-sama belajar terminologi bahasa Jepang).
Saya yakin, setiap profesi apa pun yang kita jalani harus dimulai dengan niat yang bersih, membuang jauh-jauh niat dan pikiran untuk tipu-menipu, menggunakan akal dan segala upaya untuk menghindar dari membayar kewajiban. Apapun yang kita lakukan, entah hal yang baik maupun yang buruk, pasti ada balasannya. Hal ini sesuai dengan pepatah 'Siapa Menabur Akan Menuai' yang kira-kira sama maknanya dengan pepatah Jepang "自業自得 - Jigou Jitoku".
Bahwa hari ini saya diarahkan oleh Tuhan untuk belajar lagi tentang banyak hal melalui kasus ini, yaitu kasus hasil kerja yang dilakukan tim saya tidak dibayar oleh biro penerjemahan yang ditangani IBU XXX dengan segala alasannya. Maaf, saya tidak bisa menceritakan secara mendalam, tapi saya menyayangkan sikap mereka yang berani "bermain-main" di dunia penerjemahan yang "sempit" ini. Sempit yang saya maksudkan adalah bahwa orang-orang yang berkecimpung di dunia penerjemahan ini tidaklah banyak, sehingga jika terjadi masalah khusus seperti penipuan, maka akan cepat diketahui. Hei, saya tak bermaksud kita boleh tipu-menipu di dunia yang lebih luas ya. Di dunia mana pun, kita tidak boleh merugikan orang lain apalagi jika sengaja.
Ketika saya melaporkan mengenai kemacetan pembayaran kepada mitra saya dalam proyek ini, saya dikejutkan oleh tawanya yang aneh. Ternyata mitra saya tersebut telah mengetahui rekam-jejak buruk si IBU XXX. Dan ketika saya memberitahukan ke salah satu penerjemah dalam tim saya dengan maksud untuk berhati-hati, ternyata ia malah lebih dulu "dikerjai" si IBU XXX.
Hari ini saya akan tutup kisah kerjasama yang tidak menyenangkan dengan si IBU XXX. Secara materi saya dirugikan namun saya tak perlu menyesalkan kehilangan itu. Kita lahir tak membawa apa-apa, meninggal pun hanya membawa amal perbuatan sebagai bekal. Semoga hikmah dan efeknya lebih besar dari sekedar materi yang hilang. Aamiin YRA. Bekasi 12 April 2013, 18.53
No comments:
Post a Comment