Apakah testimoni benar-benar penting dalam bisnis penerjemahan?
Kalau penting, seberapa pentingnya? Apa sejatinya testimoni itu?
Tak dipungkiri, saya merasa lebih tahu mutu seorang perjemah
setelah membaca atau mendengar testimoni dari orang lain.
Tentu saja terstimoni bukanlah satu-satunya acuan.
Testimoni pun tak lantas bisa kita anggap 100% benar.
Kita baru bisa percaya setelah membuktikan sendiri.
penerjemah yang belum pernah saya pakai,
antara penerjemah yang diberi testimoni
dan yang tidak, kemungkinan besar
(tapi tidak jaminan) saya akan
memilih yang mendapat
t e s t i m o n i.
Saya cenderung
lebih percaya testimoni
yang diutarakan teman/kenalan
daripada membaca testimoni di suatu
tempat atau dari orang yang tidak saya kenal.
Dan ketika saya menanyakan tentang mutu seorang
penerjemah, saya tidak hanya akan menanyakan hasil kerjanya
tapi juga karakternya. Sebab, dalam bisnis, sama seperti orang lain,
saya pun ingin bekerjasama dengan 'orang yang gampang' (tapi bukan
gampangan), dan bukan dengan orang yang 'sulit' atau yang suka menyulitkan.
Bagi saya, orang boleh memberikan testimoni apa saja, namun sejatinya testimoni
repeat order. Jika mendapatkan repeated order dari klien/agen, itulah testimoni
yang sebenarnya. Bagaimana menurut pendapat anda?
No comments:
Post a Comment